Kapan Wanita Butuh Bantuan Psikolog Saat Putus Cinta?
- Tidak semua wanita
dapat tegar saat putus dari kekasih. Apalagi jika dia sangat mencintai pasangan
dan merasa si pria adalah jodohnya. Impian serta harapan yang kandas sering
membuat wanita merasa tidak karuan.
Salah satu solusi untuk mengatasinya ialah pergi ke psikolog. Namun, kondisi seperti apa yang mengharuskan wanita pergi ke psikolog? Berikut uraian dan penjelasannya yang disarankan oleh Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, seorang psikolog di bidang klinis, lulusan Master Psikologi, Universitas Indonesia, dan Master of Health Profession Education, Universitas New South Wales, Australia.
1. Lebih Dari Setahun, Masih Sedih Karena Putus Cinta
"Sebenarnya tidak ada batasan karena setiap orang berbeda-beda, tapi mungkin kalau setahun lebih masih belum dapat menerimanya, bisa meminta bantuan psikolog," papar Rosdiana Setyaningrum, yang akrab dipanggil Diana, saat diwawancara wolipop melalui telepon, Kamis (14/06/2012).
Setahun bukanlah waktu yang sebentar. Untuk itu, jika Anda mempunyai saudara atau kerabat yang tidak dapat melupakan kesedihan karena putus cinta hingga lebih dari setahun, apalagi kalau kondisinya mengkhawatirkan orang-orang di sekitarnya, ajak dia pergi ke psikolog untuk membantu menetralkan kembali perasaannya.
2. Tingkah Lakunya Setelah Putus Mengganggu Orang di Sekelilingnya
Setiap orang berbeda-beda dalam meluapkan perasaan mereka, termasuk saat putus cinta. Ada yang merasa kuat dan ada juga yang merasa begitu terpuruk. Orang yang merasa sangat hancur perlu dikhawatirkan. Kalau tindakan atau tingkah lakunya setelah putus sangat mengganggu orang-orang di sekelilingnya maka dia perlu meminta bantuan psikolog.
Sebagai contoh, setelah putus ada orang yang selalu menangis setiap malam, jarang makan, tidak mau ditemui oleh teman-temannya, dan berpengaruh terhadap kuliah atau pekerjaannya. "Butuh bantuan psikolog juga dilihat sampai sejauh mana tingkah lakunya mengganggu kehidupan dan lingkungannya," urai Diana.
3. Depresi
Tingginya tingkat stres ketika putus cinta dapat mengakibatkan seseorang menjadi depresi. Sulit menyembuhkan wanita yang sudah merasa pupus dan frustasi. Jadi, sebaiknya meminta bantuan psikolog untuk penyembuhan.
"Dampak paling buruk dari putusnya hubungan bisa sampai depresi karena sedih yang berkepanjangan. Kalau sudah begini, lebih baik pergi ke psikolog," ujar Diana.
sumber:wolipop.com
Salah satu solusi untuk mengatasinya ialah pergi ke psikolog. Namun, kondisi seperti apa yang mengharuskan wanita pergi ke psikolog? Berikut uraian dan penjelasannya yang disarankan oleh Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, seorang psikolog di bidang klinis, lulusan Master Psikologi, Universitas Indonesia, dan Master of Health Profession Education, Universitas New South Wales, Australia.
1. Lebih Dari Setahun, Masih Sedih Karena Putus Cinta
"Sebenarnya tidak ada batasan karena setiap orang berbeda-beda, tapi mungkin kalau setahun lebih masih belum dapat menerimanya, bisa meminta bantuan psikolog," papar Rosdiana Setyaningrum, yang akrab dipanggil Diana, saat diwawancara wolipop melalui telepon, Kamis (14/06/2012).
Setahun bukanlah waktu yang sebentar. Untuk itu, jika Anda mempunyai saudara atau kerabat yang tidak dapat melupakan kesedihan karena putus cinta hingga lebih dari setahun, apalagi kalau kondisinya mengkhawatirkan orang-orang di sekitarnya, ajak dia pergi ke psikolog untuk membantu menetralkan kembali perasaannya.
2. Tingkah Lakunya Setelah Putus Mengganggu Orang di Sekelilingnya
Setiap orang berbeda-beda dalam meluapkan perasaan mereka, termasuk saat putus cinta. Ada yang merasa kuat dan ada juga yang merasa begitu terpuruk. Orang yang merasa sangat hancur perlu dikhawatirkan. Kalau tindakan atau tingkah lakunya setelah putus sangat mengganggu orang-orang di sekelilingnya maka dia perlu meminta bantuan psikolog.
Sebagai contoh, setelah putus ada orang yang selalu menangis setiap malam, jarang makan, tidak mau ditemui oleh teman-temannya, dan berpengaruh terhadap kuliah atau pekerjaannya. "Butuh bantuan psikolog juga dilihat sampai sejauh mana tingkah lakunya mengganggu kehidupan dan lingkungannya," urai Diana.
3. Depresi
Tingginya tingkat stres ketika putus cinta dapat mengakibatkan seseorang menjadi depresi. Sulit menyembuhkan wanita yang sudah merasa pupus dan frustasi. Jadi, sebaiknya meminta bantuan psikolog untuk penyembuhan.
"Dampak paling buruk dari putusnya hubungan bisa sampai depresi karena sedih yang berkepanjangan. Kalau sudah begini, lebih baik pergi ke psikolog," ujar Diana.
sumber:wolipop.com
sesungguhnya tidak hanya wanita yang butuh psikolog lelaki juga perlu buktinnya banyak lelaki yang putus cinta bunuh diri......
BalasHapusjangan lupa mampir di "bang mul blogs"...
terima kasih