Bahaya Makan Makanan Pedas
Cita rasa pedas tak jarang mengundang nafsu makan. Malah pada sebagaian orang yang fanatik, hidangan terasa hampar tanpa bersanding dengan saus atau sambal. Padahal jika dikonsumsi terlalu sering, makanan berbumbu pedas ini bisa memicu sederet penyakit.
Spesialis pencernaan dari Moolchand Medcity, New Delhi, India, Dr SK Thakur, mengatakan bahwa rempah-rempah yang mengandung rasa pedas paling mungkin menyebabkan perut mulas, melilit, diare, dan iritasi pada lapisan mukosa lambung.
"Alasan utamanya adalah kandungan asam yang tinggi dalam makanan pedas," ujarnya seperti dikutip Healthmeup.
Tak berhenti sampai di situ, efek jangka panjang dari konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis seperti di bawah ini:
Refluks asam
Refluks asam adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan dan menyebabkan muntah. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, peradangan, serta kerusakan kerongkongan. Makanan pedas sejatinya merupakan kombinasi asam, akan mengalirkan asam dalam perut. Hingga berpotensi merusak dinding lambung.
Gastritis atau maag akut
Gangguan ini disebabkan oleh peradangan dari mukosa lambung, membran yang melapisi perut. Serangan gastritis terkadang dirasakan sesekali. Namun kebanyakan orang berpikir itu hanyalah gangguan pencernaan sederhana dan dibiarkan begitu saja. Gastritis serius biasanya ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, demam, diare, serta sakit kepala.
Tukak lambung
Makanan pedas pun mampu membuat luka pada lapisan mukosa yang sensitif. Biasanya disebut duodenum (ulkus duodenum), atau juga disebut esofagus (ulkus kerongkongan). Tukak lambung ini menyebabkan rasa terbakar di perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
Insomnia
Konsumsi makanan pedas meningkatkan temperatur tubuh, yang menyebabkan insomnia. Sebaiknya hindari memakan makanan pedas malam hari. Atau konsumsi makanan pedas maksimal 3-4 kali seminggu.
Kehilangan nafsu makan
Rasa pedas ternyata bersifat adiktif. Sehingga jika makanan yang disajikan tak berasa pedas, nafsu makan langsung hilang sama sekali.
Jika Anda termasuk penggemar berat makanan pedas, perhatikan hal-hal berikut: i
- Makanan pedas, hanya boleh dikonsumsi bersama makanan utama. Sebaiknya hindari camilan yang mengandung rasa pedas.
- Hindari kombinasi makanan berminyak dengan makanan pedas. Duet ini secara cepat meningkatkan asam lambung.
- Sediakan secangkir susu untuk menetralisir rasa pedas dari makanan.
- Jika mengalami masalah pencernaan karena makanan pedas, minum obat antasida satu jam setelah makan dan sebelum tidur.
© VIVA.co.id
Spesialis pencernaan dari Moolchand Medcity, New Delhi, India, Dr SK Thakur, mengatakan bahwa rempah-rempah yang mengandung rasa pedas paling mungkin menyebabkan perut mulas, melilit, diare, dan iritasi pada lapisan mukosa lambung.
"Alasan utamanya adalah kandungan asam yang tinggi dalam makanan pedas," ujarnya seperti dikutip Healthmeup.
Tak berhenti sampai di situ, efek jangka panjang dari konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis seperti di bawah ini:
Refluks asam
Refluks asam adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan dan menyebabkan muntah. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, peradangan, serta kerusakan kerongkongan. Makanan pedas sejatinya merupakan kombinasi asam, akan mengalirkan asam dalam perut. Hingga berpotensi merusak dinding lambung.
Gastritis atau maag akut
Gangguan ini disebabkan oleh peradangan dari mukosa lambung, membran yang melapisi perut. Serangan gastritis terkadang dirasakan sesekali. Namun kebanyakan orang berpikir itu hanyalah gangguan pencernaan sederhana dan dibiarkan begitu saja. Gastritis serius biasanya ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, demam, diare, serta sakit kepala.
Tukak lambung
Makanan pedas pun mampu membuat luka pada lapisan mukosa yang sensitif. Biasanya disebut duodenum (ulkus duodenum), atau juga disebut esofagus (ulkus kerongkongan). Tukak lambung ini menyebabkan rasa terbakar di perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
Insomnia
Konsumsi makanan pedas meningkatkan temperatur tubuh, yang menyebabkan insomnia. Sebaiknya hindari memakan makanan pedas malam hari. Atau konsumsi makanan pedas maksimal 3-4 kali seminggu.
Kehilangan nafsu makan
Rasa pedas ternyata bersifat adiktif. Sehingga jika makanan yang disajikan tak berasa pedas, nafsu makan langsung hilang sama sekali.
Jika Anda termasuk penggemar berat makanan pedas, perhatikan hal-hal berikut: i
- Makanan pedas, hanya boleh dikonsumsi bersama makanan utama. Sebaiknya hindari camilan yang mengandung rasa pedas.
- Hindari kombinasi makanan berminyak dengan makanan pedas. Duet ini secara cepat meningkatkan asam lambung.
- Sediakan secangkir susu untuk menetralisir rasa pedas dari makanan.
- Jika mengalami masalah pencernaan karena makanan pedas, minum obat antasida satu jam setelah makan dan sebelum tidur.
© VIVA.co.id
0 komentar :
Posting Komentar
Pengunjung yang baik akan selalu meninggalkan komentar.