Disfungsi seksual tidak hanya dialami kaum pria. Sebanyak 43 persen wanita menderita disfungsi seksual seperti libido rendah, jarang orgasme, dan nyeri saat bersenggama. Apa penyebabnya? Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine, hal tersebut dikarenakan oleh kepribadian mereka.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kesehatan yang memburuk dan beberapa penyakit, seperti diabetes, termasuk faktor penyebab disfungsi atau gangguan seksual. Namun pada saat itu, belum terlalu diketahui mengenai pengaruh kepribadian dan reaksi dalam menghadapi masalah terhadap kondisi seksual wanita.
Untuk itu para peneliti melakukan survei pada 50 wanita yang sedang menjalani terapi disfungsi seksual. Wanita-wanita tersebut diberi serangkaian tes kepribadian untuk menentukan jenis karakter mereka. Karakter-karakter itu terdiri dari ekstraversi atau menyukai dunia luar dan hal sosial, ramah, mengikuti hati nurani, emosi yang stabil, atau terbuka pada pengalaman baru.
Mereka juga diminta untuk menentukan bagaimana cara mereka mempertahankan diri dari tekanan dan masalah, apakah dengan menerima, melampiaskan, atau melawan. Peneliti mengungkap tingkat stres seseorang ditentukan oleh mekanisme pertahanan diri.
Berdasar jawaban para responden, peneliti menemukan bahwa mereka yang tidak memiliki kecenderungan sikap ekstrovert mengalami disfungsi seksual yang lebih parah. Karakter ekstrovert atau terbuka biasanya didefinisikan sebagai sikap positif, ramah, dan energik. Demikian dilansir Prevention dan ditulis pada Kamis (16/1/2014).
Hal serupa terjadi pada wanita yang menghadapi masalah dengan cara negatif seperti menggunakan narkotika atau menyalahkan diri sendiri. Mereka mengalami disfungsi seksual yang lebih parah.
Bagaimana dengan wanita yang cenderung introvert? Mary Jane Minkin, profesor klinis di Yale University School of Medicine, mengatakan bahwa itu tidak masalah asalkan ia tetap terbuka pada hal-hal baru.
"Saya menyimpulkan bahwa wanita yang terbuka pada pengalaman baru memiliki kehidupan seks yang lebih baik. Dan saya percaya akan hal itu. Jadi saya akan mendorong para wanita agar menjadi sesehat mungkin dalam semua aspek kehidupan, termasuk agar terbuka pada pengalaman baru," tegas Minkin.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kehidupan seksual ditentukan oleh seberapa positif sikap seseorang dalam menjalani hidup. Wanita diimbau untuk tetap bersikap dan berpikir positif dalam menghadapi masalah agar kehidupan seksnya lebih menyenangkan.
Muamaroh Husnantiya - detikHealth
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Disfungsi seksual tidak hanya dialami kaum pria. Sebanyak 43 persen wanita menderita disfungsi seksual seperti libido rendah, jarang orgasme, dan nyeri saat bersenggama. Apa penyebabnya? Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine, hal tersebut dikarenakan oleh kepribadian mereka.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kesehatan yang memburuk dan beberapa penyakit, seperti diabetes, termasuk faktor penyebab disfungsi atau gangguan seksual. Namun pada saat itu, belum terlalu diketahui mengenai pengaruh kepribadian dan reaksi dalam menghadapi masalah terhadap kondisi seksual wanita.
Untuk itu para peneliti melakukan survei pada 50 wanita yang sedang menjalani terapi disfungsi seksual. Wanita-wanita tersebut diberi serangkaian tes kepribadian untuk menentukan jenis karakter mereka. Karakter-karakter itu terdiri dari ekstraversi atau menyukai dunia luar dan hal sosial, ramah, mengikuti hati nurani, emosi yang stabil, atau terbuka pada pengalaman baru.
Mereka juga diminta untuk menentukan bagaimana cara mereka mempertahankan diri dari tekanan dan masalah, apakah dengan menerima, melampiaskan, atau melawan. Peneliti mengungkap tingkat stres seseorang ditentukan oleh mekanisme pertahanan diri.
Berdasar jawaban para responden, peneliti menemukan bahwa mereka yang tidak memiliki kecenderungan sikap ekstrovert mengalami disfungsi seksual yang lebih parah. Karakter ekstrovert atau terbuka biasanya didefinisikan sebagai sikap positif, ramah, dan energik. Demikian dilansir Prevention dan ditulis pada Kamis (16/1/2014).
Hal serupa terjadi pada wanita yang menghadapi masalah dengan cara negatif seperti menggunakan narkotika atau menyalahkan diri sendiri. Mereka mengalami disfungsi seksual yang lebih parah.
Bagaimana dengan wanita yang cenderung introvert? Mary Jane Minkin, profesor klinis di Yale University School of Medicine, mengatakan bahwa itu tidak masalah asalkan ia tetap terbuka pada hal-hal baru.
"Saya menyimpulkan bahwa wanita yang terbuka pada pengalaman baru memiliki kehidupan seks yang lebih baik. Dan saya percaya akan hal itu. Jadi saya akan mendorong para wanita agar menjadi sesehat mungkin dalam semua aspek kehidupan, termasuk agar terbuka pada pengalaman baru," tegas Minkin.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kehidupan seksual ditentukan oleh seberapa positif sikap seseorang dalam menjalani hidup. Wanita diimbau untuk tetap bersikap dan berpikir positif dalam menghadapi masalah agar kehidupan seksnya lebih menyenangkan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
